Chapter 4 - Mencoba Sihir
"Eh? Ap, ini bohong kan?! Tunggu tunggu!
Hilang, hilang, hilanglah!"
Dalam sepersekian detik ketika Sam panik, pilar api
telah menghanguskan plafonku. [TLer :
langit-langit atap]
"Menghilanglah!"
Dia mengayunkan tangannya dan berteriak, lalu api
pun entah bagaimana menghilang.
"Apa-apaan ini, bukankah seharusnya cuma api
kecil?"
Aku tidak pernah membayangkan bahwa pilar api akan
keluar dari jariku, dan jantungku dag dig dug ser.
Aku melihat ke atas dan melihat bahwa plafonku telah
menghitam, tetapi tidak terbakar.
Aku menepuk dadaku, bersyukur tidak kebakaran.
"...Apa yang harus kukatakan kepada Daphne
tentang ini?"
Aku tidak bisa menyembunyikan kekacauan ini dari
Daphne, yang keluar masuk kamarku beberapa kali sehari.
Jika aku harus jujur padanya, dia akan tahu bahwa
aku bisa menggunakan sihir.
"Jika orang-orang di rumah mengetahuinya, itu
akan merepotkan... Tapi jika aku menyuruh Daphne untuk tidak memberi tahu,
apakah dia akan nurut?"
Daphne, seorang wanita cantik berkacamata, cerdas
yang memiliki aura serius dan tegas, juga memiliki sisi manis yang mengejutkan.
Juga, aku sadar bahwa dia mencintaiku.
Aku yakin mungkin dia akan diam tentang fakta bahwa
aku bisa menggunakan sihir.
"Tapi aku yakin dia akan marah karena aku
mencoba sihir sendiri."
Aku memutuskan untuk mempersiapkan diri setidaknya
untuk satu pukulan.
Daphne akan marah padaku nanti, tapi untuk saat ini,
fakta bahwa pilar api terbentuk karena mantra sederhana. Aku tidak berpikir itu
mantra sederhana.
Bisa jadi kontrolku kurang baik.
Sam tidak menyangka bisa menggunakan sihir dalam
sekali coba.
Itu sebabnya dia memiliki harapan yang tinggi.
Bagaimanapun, dia memiliki kekuatan sihir.
Sihirnya berhasil.
Sekarang terserah padaku untuk mempelajarinya dan
melihat seberapa baik aku dapat menggunakannya.
Beberapa orang dapat menggunakan sihir dasar, selama
mereka memiliki kekuatan sihir.
Dari sana, penting untuk menemukan setiap atribut
sihir serangan, sihir pemulihan, sihir bantuan, sihir pertahanan, dan apa yang
aku kuasai.
Sementara aku dipenuhi dengan antisipasi, aku juga
khawatir.
Dikatakan bahwa ada orang yang memiliki kekuatan
sihir tetapi tidak memiliki kualitas untuk menggunakannya.
Tampaknya ada kejadian seseorang yang mengetahui
bahwa mereka memiliki kekuatan sihir, tetapi setelah mencoba berbagai hal,
mereka tidak dapat menggunakan sihir dengan baik.
"Tuan muda! Bau terbakar apa ini?
"---Ah…"
Saat aku sedang melamun, Daphne, yang mencium bau
terbakar, bergegas masuk ke kamar.
(Oh tidak.)
Dia melihat ke tempat tidur, di mana buku itu
terbuka, lalu melihat ke atas.
"… Tuan Muda Sam."
"…YA."
"Tolong jelaskan."
"…YA."
Sam memutuskan untuk jujur tentang apa yang telah
terjadi.
Bahwa dia mencoba sihir.
Itu berhasil, tetapi bukan api kecil yang muncul
malah pilar api yang muncul.
Ketika Sam selesai menjelaskan, dia melihat ke arah
Daphne dan melihat bahwa dia meletakkan tangannya di dagunya, seolah-olah dia
sedang memikirkan sesuatu.
"Um, Daphne?"
"Aku akan bertanya kepada Anda, Tuan Muda, jadi
tolong jawablah."
"Uh huh."
"Mantra yang anda pelajari adalah mantra
penerangan api dasar yang belum sempurna, bukan?"
"Ya, tapi apa artinya itu?"
"Tidak,
aku hanya bisa menebak, tetapi kecuali ada yang salah dengan mantranya, itu takkan
lepas kendali hanya dengan merapalkannya."
"Benar, tapi ..."
"Misalnya, apakah anda ingat menuangkan
kekuatan sihir dalam jumlah yang tidak biasa ke dalam tubuhmu?"
"Tidak, aku tidak tahu. Aku hanya merapalkan 'Jadilah
Api'."
"…Jadi begitu. Mungkin sihirmu …"
Daphne mulai menggumamkan sesuatu, tapi Sam bingung.
Dia bertanya-tanya apakah ada masalah.
Apa yang lebih dia takutkan adalah bahwa Daphne akan
melaporkannya kepada ayahnya.
"K-Kau tahu, Daphne."
"Ya. Tuan Muda?"
"Aku tak ingin kau memberi tahu ayah tentang
ini."
"Tuan muda?"
"Oke? Jangan bilang padanya aku bisa
menggunakan sihir!」
"Apa anda yakin…? Itu mungkin akan mengubah
cara dia memperlakukanmu."
Aku mengerti apa yang dikatakan Daphne.
Orang dengan kekuatan sihir sangat langka.
Hanya memiliki kekuatan sihir pun sudah berharga.
Jika kau seorang bangsawan, itu bahkan lebih bagus.
Hal itu juga bisa digunakan untuk mencari pasangan
nikah.
Banyak bangsawan menginginkan seseorang dengan
kekuatan sihir dalam keluarga mereka.
"Ya. Meski begitu, jangan memberitahunya."
"…Aku mengerti. Jika anda tidak
menginginkannya, aku tidak akan memberi tahu tuan."
"Terima kasih, Daphne!"
"Tetapi!"
Suara Daphne agak serak dan dia menatap Sam.
Ada ketegasan tertentu dalam tatapannya yang membuat
tulang punggungnya tegak.
"Kumohon jangan lakukan sesuatu yang berbahaya
lagi."
"M-Maaf."
"Aku tidak mengatakan jangan mencoba-coba
sihir, tetapi aku tidak ingin anda menyalakan api, jadi segala sesuatu yang
berhubungan dengan api dilarang."
"Oke. Aku mengerti."
"Jika anda melakukannya di rumah, ada
kemungkinan seseorang akan menyadarinya, jadi lebih baik melakukannya di tempat
tersembunyi."
"Itu benar. Aku akan melakukan itu."
"Terakhir, jangan terlalu
mengkhawatirkanku."
Daphne lalu dengan lembut memeluk tubuh Sam.
(Oh, benar, Daphne, maksudmu aku.)
Aku lupa, tubuh ini berusia sembilan tahun.
Wajar jika dia khawatir.
"Maaf, Daphne. Aku tak akan melakukan sesuatu
yang berbahaya lagi."
"Janji ya, Tuan Muda?"
"Ya."
"Baiklah kalau begitu."
Daphne perlahan melepas pelukannya.
Aku merasa sedikit menyesal karena kebaikan dan
kehangatannya perlahan menghilang.
"Aku tidak tahu apakah bisa menyimpan rahasia
ini hanya denganmu, jadi mari kita bicara dengan Derrick."
"Benar. Derrick pasti mengerti."
____________
Kepala pelayan tua yang baik itu tidak akan pernah
menceritakan rahasia Sam.
Daphne juga berpikir begitu, itulah sebabnya dia
ingin mengungkapkannya kepada Derrick.
"Baiklah. Sekarang, aku akan membersihkannya,
jadi Tuan Muda Sam, tolong pergilah ke kamarku dan tunggu disana."
"Ah, benar, maaf merepotkan."
"Tidak apa-apa, itu pekerjaan pelayan. Tuan
Muda Sam."
Daphne menghentikan Sam saat dia akan meninggalkan
ruangan dengan buku sihir untuk melakukan apa yang diperintahkan.
"Hmm?"
Sam berbalik dan melihat Daphne tersenyum lembut
padanya.
"Selamat atas bakat sihirmu. Aku benar-benar
bahagia."
"Terima kasih."
Kata-kata itu membuat Sam tersenyum.
Sebelumnya | ToC | Selanjutnya