The Reincarnated Wizard - Chapter 2



Chapter 2 - Rupanya Aku Bereinkarnasi ke Dunia Lain

 

Aku tidak bisa melakukan apapun karena lingkungan keluarganya yang buruk. Aku tidak tahu bagaimana kau berhasil tumbuh dengan baik sampai saat ini.

 

Keluarga Sam bukanlah keluarga yang bahagia.

 

Ibunya lemah dan sudah meninggal.

 

Setelah itu, ibu tirinya, yang seorang selir, menjadi istri utama, tetapi tampaknya dia tidak menyukai Sam.

 

(Lagipula. Anakmu tidak akan seimut ini.)

 

Sam adalah putra tertua, bahkan jika dia tidak memiliki bakat pedang.

 

Aku bukan ahli aristokrasi dunia ini, tetapi aku tahu, putra tertua biasanya mewarisi gelar.

 

Namun, ibu tirinya tidak menyerah.

 

Dia mengatakan kepada ayahnya bahwa Sam tidak cocok untuk menjadi kepala keluarga berikutnya karena tidak punya bakat berpedang.

 

Ayahnya tampaknya setuju, dan berkat bujukan ibu tirinya, Sam tidak lagi ditunjuk sebagai kepala keluarga yang baru.

 

Setelah itu, diputuskan bahwa adiknya yang akan menggantikannya, dan Sam dibiarkan sendiri.

 

Derrick, seorang pelayan, dan Daphne, kepala pelayan, telah merawat Sam.

 

Mereka adalah dua orang yang menghampirinya ketika dia bangun.

 

Berkat Derrick dan Daphne, Sam, yang telah kehilangan ibunya, tidak sendirian.

 

Sekarang aku telah bereinkarnasi dalam situasi yang tidak menguntungkan, aku ingin bertualang karena aku berada di dunia lain.

 

Berada di dunia fantasi yang diimpikan setiap orang, tidak mungkin aku memilih untuk tidak bertualang. [TLer : termasuk para wibu wkwk]

 

(Terus terang, aku tidak ingin melakukan perubahan pada wilayah ini atau menghasilkan banyak uang dengan membuat peralatan seperti di Jepang… Aku tidak ingin membuat keluarga ini kaya.)

 

Ada banyak cara untuk hidup di dunia lain.

 

Tapi Sam tidak sudi melakukan apapun yang akan memperkaya keluarga Reinbach.

 

Jika orang-orang dalam keluarga itu baik kepada Sam, itu akan menjadi cerita yang berbeda, tetapi cara mereka memperlakukannya, yang pasti akan menjadi masalah besar di Jepang modern.

 

(Yah, tidak mungkin juga mereka mendengarkanku jika aku mencoba melakukan sesuatu sejak awal.)

 

Pada akhirnya, bahkan jika Sam termotivasi, dia tidak dapat membawa perubahan apa pun dalam keluarga Reinbach.

 

Singkatnya, Sam tidak punya pilihan selain meninggalkan keluarga ini dan pergi bertualang.

 

Itu bukanlah rumah yang nyaman untuk tinggali, dan bahkan jika dia memiliki ingatan tentang Sam, dia tidak akan terikat padanya.

 

Jika itu masalahnya, lebih baik bertualang menikmati dunia ini.

 

Tapi aku tidak punya bakat berpedang.

 

Aku mencobanya, tetapi sayangnya, memang aku ditakdirkan tidak memiliki bakat berpedang.

 

Saat pedang kayu, yang kupegang erat, terlepas dari tanganku, aku sangat terkejut.

 

"Satu-satunya jalan yang tersisa――― adalah sihir!"

 

Karena sihir ada di dunia ini, sayang sekali jika tidak menggunakannya.

 

(Namun, aku tidak tahu apakah aku memiliki bakat dalam sihir.)

 

Jika aku tidak memiliki bakat sihir, aku hanya akan meratapi nasib.

 

Dalam hal ini, ya paling buruk, aku akan menjadi pedagang dan menghasilkan banyak uang dengan membuat peralatan dari Bumi yang dapat direproduksi di dunia ini.

 

Aku berharap aku memiliki semacam buku sihir, mungkin aku akan bertanya kepada Daphne.

 

Itu ide yang bagus ketika aku memikirkannya.

 

Sam dengan cepat meninggalkan ruangan untuk mencari kepala pelayan yang akan merawatnya.

---

Dia berada di taman sambil mencuci pakaian.

 

"Kau disana. Hai, Daphne."

 

"Hai, Tuan Muda Sam. Apa ada yang bisa kubantu?"

 

Daphne adalah seorang wanita cantik berusia sekitar dua puluhan dengan rambut disanggul dan kacamata berbingkai perak.

 

Mata sipitnya memberi kesan bahwa dia agak keras, tapi aku mengingatnya sebagai wanita yang lembut dan baik hati.

 

Seragam pelayannya sangat cocok.

 

'Aku geli mendengarnya memanggilku Tuan Muda'

 

Tapi aku tahu itu caranya menunjukkan rasa hormat, jadi tidak mungkin aku bisa memintanya untuk berhenti.

 

'Ngomong-ngomong, saudara tiriku biasa dipanggil Manion-sama.'

 

Para pelayan juga tidak menyukainya, karena dia anak yang bandel dan egois.

 

Aku tahu bahwa almarhum ibuku adalah salah satu teman Daphne dan yang lainnya, yang merupakan salah satu alasan mengapa mereka sangat menyayangiku.

 

Dalam hal ini, ibu tiriku, Yolanda. Awalnya juga seorang pelayan yang bekerja untuk keluarga Reinbach, tetapi kesombongannya menjadi-jadi ketika dia jadi simpanan ayahku, dan baik ayah maupun anaknya dibenci oleh para pelayan.

 

"Oh iya, Apa kita punya buku sihir?"

 

"Buku tentang sihir? Aku pikir kita memiliki beberapa ... Apakah anda ingin membacanya?"

 

"Umu. Karena aku tidak mempunyai bakat berpedang, jadi kupikir aku mempunyai bakat dalam sihir… Eh, ada apa, Daphne!?"

 

Daphne tiba-tiba menangis, dan Sam panik.

 

Mau tak mau dia bertanya-tanya bagian mana dari percakapan itu yang membuatnya menangis.

 

"Hei, Daphne, jangan menangis."

 

"Ugh ... Aku minta maaf. Aku tidak tahu anda sebegitunya ... Aku menyesal mendengarnya. "

 

(Oh, aku mengerti.)

 

Tampaknya dia merasa kasihan pada Sam, yang tidak memiliki bakat berpedang dan mengharapkan bakat sihir untuk membantunya.

 

Dia merasa kasihan pada Sam karena Daphne mencintainya seperti anaknya sendiri.

 

"Oy, jangan menangis, Daphne."

 

"Maafkan aku. Biasanya, Tuan Muda yang menangis."

 

"Oh, ya, tidak apa-apa, tapi, eh, apa kita punya buku sihir?

 

"…Aku mengerti. Aku akan membawakan anda beberapa buku sihir tanpa memberi tahu tuan"

 

"Terima kasih!"

 

'Ugh. Mengapa tuan mencintai anak nakal itu daripada Tuan Muda Sam...? '

 

Sebuah bisikan datang darinya seperti mengatakan sesuatu, tapi Sam tidak mendengarnya dari kegembiraan memiliki buku sihir di tangannya.

 

(Sekarang aku bisa mencoba bakat sihirku! Sekarang… terserah padaku!)

 

Sam berdoa agar dia memiliki sedikit bakat sihir, karena bakat berpedangnya sangat ampas.

Sebelumnya | ToC | Selanjutnya


Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama